Tentang Stasiun KA Gambir
Stasiun Gambir adalah stasiun kereta api yang ada di wilayah Jakarta, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Timur No. 19-27, Jakarta Pusat. Stasiun ini merupakan stasiun terbesar yang ada di DKI Jakarta. Stasiun Gambir berada di tengah kota dan berdekatan dengan Monas atau Monumen Nasional. Stasiun ini dibangun pada tahun 1930an dengan nama Stasiun Koningsplein dan mulai dikelola pada tanggal 4 Oktober 1884. Stasiun ini dahulunya merupakan stasiun pertama yang ada di Koningsplein dan dikelola oleh Weltevreden Railway Station Well Contented. Stasiun ini dahulu merupakan stasiun pemberangkatan untuk rute Bandung dan Surabaya. Pada mulanya stasiun ini dirancang oleh SS (Staatsspoorwegen) dan bangunannya menggunakan atap yang bertumpu pada bantalan besi. Namun pada tahun 1917, stasiun ini diperbesar dan terus mengalami perubahan besar-besaran hingga sepuluh tahun kedepan dan menggunakan konsep art deco untuk bangunannya. Stasiun ini mengalami renovasi ulang secara besar-besaran pada tahun 1990.
Stasiun di kota Jakarta
Membaca lebih lagi tentang kereta api ke Jakarta
Pantai Pulau Merah Banyuwangi
TEMPAT WISATA BANYUWANGI
“PANTAI PULAU MERAH BANYUWANGI”
Mengunjungi Pantai Pulau Merah Banyuwangi adalah agenda yang tak mungkin Anda lewatkan saat berkunjung ke Banyuwangi. Malahan pantai ini mempunyai reputasi yang siap menyaingi Pantai Kuta di Bali berkat sejumlah daya tariknya, termasuk ombak yang digemari para peselancar.
Dengan potensi yang menjanjikan, apa saja hal menarik yang wajib Anda lihat saat menyambangi Pantai Pulau Merah?
Sejarah hingga mitos Pantai Pulau Merah
Sebelum membahas atraksi turis, mari kita pelajari dulu sejarah Pantai Pulau Merah. Dulunya, pantai ini dikenal dengan nama Pantai Ringin Pintu oleh penduduk sekitar. Pada akhirnya diubah jadi Pantai Pulau Merah Banyuwangi karena adanya bukit kecil yang terletak di tengah laut dengan tanah warna merah. Tanah merah tersebut akan semakin ‘menyala’ saat tertimpa cahaya matahari terbenam, terutama saat musim kemarau tiba.
Pantai Pulau Merah, seperti sejumlah pantai di bagian selatan Jawa, tak lepas juga dari mitos. Warga sekitar mengatakan bahwa warna merah pada tanahnya muncul akibat sebuah kilatan cahaya merah misterius. Kemudian, di sana terdapat pura bernama Pura Tawang Alun yang tetap berdiri meski pernah dilanda tsunami setinggi 13 meter pada 1990.
Berbagai kegiatan seru di Pantai Pulau Merah
Sekarang, Pantai Pulau Merah menjelma menjadi destinasi wisata favorit di Banyuwangi. Hamparan pasir putihnya membentang sekitar tiga kilometer dengan bukit kecil cantik setinggi 200 meter di sekitar bibir pantai. Di bagian timur Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Anda bakal melihat pegunungan dan matahari terbenam yang memikat saat beralih ke bagian barat. Ada pula pohon mangrove yang akan melindungi pantai dari kerusakan.
Ombak setinggi dua meter dengan panjang 300 meter menjadi magnet yang berhasil menarik surfer dari berbagai negara untuk datang ke Pantai Pulau Merah. Karakter ombaknya lebih bersahabat kalau Anda bandingkan dengan ombak di Pantai Plengkung, tetapi hal tersebut yang membuatnya disambung hangat para peselancar pemula.
Kurang suka surfing atau ingin menjajali kegiatan lain? Anda dapat menyalurkan hobi memancing dengan menyewa jasa perahu nelayan di Pantai Pulau Merah Banyuwangi. Selain itu, pecinta wisata bahari dapat menikmati keindahan biota laut melalui snorkeling. Sementara Anda yang tidak menyukai kegiatan di laut bisa mendaki bukit yang terletak di sekitar bibir pantai hingga menikmati jajanan khas dari para penjaja makanan dan minuman.
Tempat menginap di sekitar Pantai Pulau Merah
Menemukan penginapan di Pantai Pulau Merah relatif mudah karena lokasi ini termasuk populer di Banyuwangi. Beberapa penduduk lokal menyediakan homestay di sekitar pantai dengan harga sewa dari Rp100.000 per malam. Fasilitas-fasilitas homestay yang berlokasi di sekitar pantai pun sudah setara dengan hotel seperti televisi, kamar tidur, pendingin ruangan, dan tambahan kasur. Anda bisa sesuaikan tarifnya di Pantai Pulau Merah Banyuwangi berdasarkan kebutuhan.
Akses dan rute menuju Pantai Pulau Merah
Pantai Pulau Merah bertempat di ujung selatan Kabupaten Banyuwangi, lebih tepatnya di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran. Selain itu, pantai tersebut masih satu rangkaian dengan Pantai Teluk Ijo, Pantai Pancer, serta Pantai Sukamade. Jika Anda melakukan perjalanan dari pusat kota Banyuwangi, Anda akan menempuh jarak sekitar 60 kilometer atau memakan waktu tempuh tiga jam perjalanan. Jalan hingga transportasi umum yang tersedia juga sudah sangat mendukung turis yang mau berkunjung.
Apabila Anda memilih transportasi publik ke Pantai Pulau Merah Banyuwangi, mulai perjalanan dari Terminal Jajag. Kemudian, carilah bus mini yang mengarah ke Terminal Pesanggaran yang berada di Kecamatan Pesanggaran. Dari sana, Anda dapat lanjutkan memakai ojek menuju Pantai Pulau Merah.
Sementara kalau Anda membawa kendaraan pribadi seperti mobil, ada dua rute yang bisa diambil. Rute satu dimulai dari arah barat Banyuwangi, diawali dari Kecamatan Genteng ke Kecamatan Pesanggaran dan dilanjutkan ke Pantai Pulau Merah. Bila dari arah timur Banyuwangi atau Situbondo, Anda bisa ambil rute dari Kecamatan Jajag ke Kecamatan Pesanggaran menuju Pantai Pulau Merah.
Demikian informasi seputar Pantai Pulau Merah Banyuwangi. Semoga perjalanan Anda lancar dan aman!
Tentang Stasiun KA Gambir
Stasiun Gambir adalah stasiun kereta api yang ada di wilayah Jakarta, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Timur No. 19-27, Jakarta Pusat. Stasiun ini merupakan stasiun terbesar yang ada di DKI Jakarta. Stasiun Gambir berada di tengah kota dan berdekatan dengan Monas atau Monumen Nasional. Stasiun ini dibangun pada tahun 1930an dengan nama Stasiun Koningsplein dan mulai dikelola pada tanggal 4 Oktober 1884. Stasiun ini dahulunya merupakan stasiun pertama yang ada di Koningsplein dan dikelola oleh Weltevreden Railway Station Well Contented. Stasiun ini dahulu merupakan stasiun pemberangkatan untuk rute Bandung dan Surabaya. Pada mulanya stasiun ini dirancang oleh SS (Staatsspoorwegen) dan bangunannya menggunakan atap yang bertumpu pada bantalan besi. Namun pada tahun 1917, stasiun ini diperbesar dan terus mengalami perubahan besar-besaran hingga sepuluh tahun kedepan dan menggunakan konsep art deco untuk bangunannya. Stasiun ini mengalami renovasi ulang secara besar-besaran pada tahun 1990.
Rute Stasiun Kereta Cepat
Pembangunan konstruksi proyek kereta cepat ini sudah mencapai 88,8 persen. Dengan jalur sepanjang 142,3 km, proyek yang diharapkan bisa menjadi kereta modern ini membentang dari Stasiun Halim Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar di Bandung bagian timur.
Jika dihitung, jumlah stasiun pemberhentian untuk perjalanan menggunakan kereta cepat ini sebanyak empat stasiun dengan satu depo. Mulai dari Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, serta Stasiun Tegalluar yang sekaligus menjadi depo.
Untuk penggunaan stasiun Padalarang, nantinya menjadi stasiun Hub yang menghubungkan layanan kereta cepat dengan kereta api. Penggunaanya untuk melayani penumpang dari Bandung bagian barat dan Bandung kota. Sementara itu, Bandung bagian timur dilayani dari Stasiun Tegalluar.
Adapun harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung, pihak KCIC mengklaim berdasarkan hasil studi tarif kereta cepat yaitu sebesar Rp350.000 untuk rute paling jauh. Sedangkan untuk jam operasionalnya mulai dari 05.30 WIB hingga 22.00 WIB.
Di utiket.com anda dapat mencari dengan mudah dan menemukan harga tiket KA termurah untuk route kereta api di Indonesia, seperti tiket kereta api Jakarta ke Surabaya. Menemukan harga tiket KA paling murah serta informasi stasiun.
Ganti rute untuk dapat informasi Surabaya ke Jakarta
Stasiun di kota Jakarta
Membaca lebih lagi tentang kereta api ke Jakarta
Tiket Kereta Api Jakarta – Surabaya
indonesiabaik.id - Layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung diproyeksikan sudah bisa dinikmati pada Juni 2023 dengan empat rute stasiun.
Jadwal dan harga Tiket KA Ekonomi + Eksekutif Surabaya Jakarta reguler (KA Ekonomi dan Eksekutif).
Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan berangkat Satsiun Surabaya Gubeng 12.00 WIB tiba Pasarsenen 01.48 WIB. Harga tiket Rp 310.000 kelas ekonomi, 475.000 kelas eksekutif. Rute KA Gaya Baru Malam lintas selatan Surabaya Gubeng, Jombang, Madiun, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, Jakarta.
Baca Juga : Jadwal Kereta Api Argo Parahyangan.
Stasiun di kota Semarang
Membaca lebih lagi tentang kereta api ke Semarang
Stasiun di kota Surabaya
Membaca lebih lagi tentang kereta api ke Surabaya
JAKARTA, 7 Desember 2022 – Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan menjadi kereta api cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
KCJB akan melaju dengan kecepatan hingga 350 km per jam dan melayani rute Jakarta- Bandung dengan trase 142,3 km dengan 4 stasiun.
Selain Indonesia, Laos pada akhir 2021 lalu telah meresmikan kereta api dengan kecepatan 160 km per jam. Proyek ini disebut dengan nama Proyek Kereta Api Semi Cepat Laos.
Jika melihat pada standar International Union of Railway (UIC), kereta api dengan kecepatan 160 km per jam ini masuk dalam kategori Kereta Api Semi Cepat. Dengan kata lain, Kereta Api Laos merupakan Kereta Api Semi Cepat dan berada di kelas yang berbeda dengan KCJB.
Dilihat dari sisi teknologi, teknologi perkeretaapian hingga konstruksi yang digunakan pada proyek KCJB dan proyek Kereta Api Semi Cepat Laos sangat berbeda.
Dari sisi kereta yang digunakan, KCJB menggunakan EMU (Electric Multiple Unit) tipe KCIC 400 AF atau tipe CR400 AF yang merupakan tipe kereta api cepat generasi terbaru yang digunakan di Tiongkok.
Kereta Api Semi Cepat Laos menggunakan kereta CR200 J yang merupakan EMU dengan teknologi lawas.
Dari sisi sarana perkeretaapian lainnya, KCJB menggunakan jalur kereta cepat khusus dengan teknologi tinggi. Jalur KCJB merupakan jalur kereta yang dibangun baru dengan konsep double track.
Sementara jalur yang digunakan di proyek Kereta Api Semi Cepat Laos merupakan campuran untuk kereta api penumpang dan barang, dan hanya berupa single track line atau satu jalur.
Mengenai konstruksi proyek, infrastruktur KCJB dibangun tahan gempa hingga kekuatan 8 magnitude dan memiliki umur teknis hingga 100 tahun.
“Hal ini menunjukkan jika teknologi yang digunakan KCJB lebih terkini dan paling mutakhir. Dengan kecepatan 350 km per jam, Indonesia kini menjadi pionir kereta api cepat di Asia Tenggara,” ujar Rahadian Ratry, Corporare Secretary PT KCIC
Selain dari sisi teknologi, perbedaan mendasar pada proyek KCJB dan Kereta Api Semi Cepat Laos ada dari sisi pembiayaan.
Pada skema pembebasan lahan, biaya pembebasan lahan proyek KCJB ditanggung sepenuhnya oleh badan usaha PT KCIC.
Hal ini berbeda dengan skema pembebasan lahan yang dilakukan di proyek Kereta Api Semi Cepat Laos.
Di Laos, biaya pembebasan lahan tidak masuk dalam biaya pembangunan proyek. Pembebasan lahan dilakukan dan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Laos.
Ketika harus membebaskan lahan milik swasta, Pemerintah Laos menerapkan sistem barter atau pertukaran lahan swasta dengan pemerintah.
Di sisi lain, Pemerintah Laos memberikan kebijakan lainnya untuk proyek kereta api semi cepat tersebut sehingga biaya pembangunan relatif lebih rendah.
Pada proyek KCJB, dukungan pemerintah diberikan melalui sinergi kementerian yang memberikan dukungan percepatan pembangunan dan penyelesaian proyek KCJB.
Pemberian dukungan dilakukan oleh dua kementerian koordinator dan lima kementerian dalam bentuk kemudahan perizinan, fasilitas perpajakan hingga kepastian hukum lainnya.*
*Informasi lebih lanjut
Mengunnakan Utiket cepat dan mudah:
KAI telah menonaktifkan pemesanan tiket kereta api secara online oleh karenanya Utiket tidak dapat memberikan hasil pencarian tiket kereta api sementara waktu. Terima kasih.