0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Banda Naira, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bandanaira dalam menyabut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) dan Hari Pengayoman yang ke-79 dengan cara unik dan menghibur.
Lapas III Bandanaira kali ini kembali menggelar lomba gaple untuk memeriahkan suasana dan memupuk semangat kebersamaan antar pegawai dan warga binaan, Jumat (16/07).
Perlombaan yang berlangsung di depan area blok kamar hunian Lapas ini diikuti 16 tim dengan penuh antusias. Setiap tim merupakan pasangan pegawai dan warga binaan.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas III Bandanaira, Mansur Namkatu mengatakan bahwa gaple merupakan permainan tradisional yang akrab di masyarakat Indonesia, menjadi pilihan yang tepat untuk menciptakan suasana hangat di antara para pegawai dan warga binaan.
Menurut Kalapas, permainan ini membutuhkan ketangkasan dalam berpikir sehingga dapat melatih setiap individu dalam mengambil keputusan dan kerjasama tim.
"Permainan gaple dibutuhkan ketangkasan dalam berpikir dan menyusun strategi sehingga dapat mempertajam tingkat pengambilan keputusan dan kerjasama tim mencapai kemenangan," ungkap Kalapas.
Niels Sohilait selaku koordinator kegiatan lomba ini mengungkapkan tujuan di balik lomba gaple tersebut untuk memperkuat hubungan antar pegawai dan warga binaan melalui aktivitas yang positif dan menyenangkan.
"Melalui lomba gaple, kami berharap dapat memperkuat rasa kekeluargaan dan semangat kebersamaan semakin tumbuh di antara kami," ungkap Niels.
Sementara itu salah satu warga binaan berinisial FS (27) menyampaikan rasa senang adanya lomba gaple yang diadakan di Lapas.
"Kami sebagai warga binaan merasa sangat senang dengan adanya lomba seperti ini, karena acara yang seperti ini sangat jarang diadakan di Lapas, jadi momen seperti ini tentu sangat ditunggu-tunggu bagi kami," ucapnya. (Humas/LT)
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Polda Kep. Babel, Bidang Hubungan Masyarakat,- Polres Belitung Timur menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-78 dengan mengangkat tema “Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”.
Salah satu kegiatan yang diadakan adalah Lomba Gaple yang diadakan di Joglo Graha Patriatama Polres Belitung Timur pada hari Jumat, 28 Juni 2024.
Kegiatan Lomba Gaple ini diikuti oleh Pejabat Utama Polres Belitung Timur, anggota Polres Belitung Timur, dan masyarakat sekitar Polres Belitung Timur. Diharapkan kegiatan ini dapat memperkuat jalinan keakraban antara Polri dan masyarakat, serta turut menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman di wilayah hukum Polres Belitung Timur.
Momentum Hari Bhayangkara ke-78 ini menjadi kesempatan penting bagi Polri untuk menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya dalam mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Lomba Gaple menjadi salah satu sarana untuk menjalin komunikasi dan membangun sinergi antara Polri dan masyarakat.
Dengan terjalinnya komunikasi dan sinergi yang baik antara Polri dan masyarakat, diharapkan terciptanya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif di wilayah Belitung Timur. Hal ini sejalan dengan tujuan Polri untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.
Bagan Lomba Gaple 32 Orang Sistem Gugur
Kapolres Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) AKBP Ronaldo Maradona rutin menggelar lomba gaple bersama warga. Kegiatan ini dilakukan agar warga dekat dengan aparat sekaligus meningkatkan sosialisasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
"Jadi turnamen gaple ini awalnya saya buat waktu menyambut hari Bhayangkara. Ternyata banyak sekali yang hadir dan masyarakat antusias. Di situlah kemudian muncul ide meningkatkan sosialisasi Kamtibmas kepada masyarakat," ujar Ronaldo saat berbincang dengan detikcom, Selasa (/12/2023).
Menurut Ronaldo, gaple merupakan permainan yang banyak diminati masyarakat Tarakan. Apalagi gaple sudah menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan dalam kejuaraan resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi awal saya masuk ke gaple ini, saya baru tau ternyata gaple ini olahraga. Makanya ada pertandingan resminya dan memiliki nilai-nilai positif," katanya.
Ronald kemudian menginisiasi turnamen gaple di Tarakan. Selain sebagai sarana silaturahmi, kegiatan ini juga diharapkan dapat menghindarkan masyarakat dari perbuatan judi.
"Jadi saya bisa masukan nilai-nilai Kamtibmas untuk menghindari judi," terangnya.
Ronaldo turut mengajak jajarannya mendatangi setiap pos kamling di setiap RT dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat. Dia ikut bermain gaple bersama warga.
"Di situlah keseruannya yang terjadi dan jadi terbuka sekat-sekat komunikasi antar orang yang berlainan kelas dan profesinya," ungkapnya.
"Bahkan lewat cara ini banyak pemuka agama serta tokoh masyarakat yang akhirnya ikut bermain domino (gaple). Ini jadi pesan untuk masyarakat untuk jangan main judi. Jadi yang kita kerjakan itu kesenangannya," lanjutnya.
Ronaldo akhirnya mencetuskan sosialisasi program gaple atau gerakan asistensi polisi lewat edukasi dan cooling system revitalisasi siskamling. Ia juga menggunakan istilah dari bermain gaple sebagai jargon dan motto satuan Polres Tarakan dalam memberantas kejahatan dan tindak penyalahgunaan narkotika.
Di antaranya, deteksi, objektif, melayani (DOM) dari Satuan Intelkam, program CEKI (cepat, edukasi, komunikatif, inovatif) dari satuan lalu lintas. Kemudian program TANGKAP (tangguh, menangkal, pelanggaran) dari Satuan Samapta, dan BALAK 6 (bersama lawan kejahatan terhadap narkoba di masyarakat).
"Kemudian ada juga BALAK 5 (bersama melawan kejahatan lindungi masyarakat) merupakan istilah yang digunakan oleh satuan reskrim dalam menuntaskan kejahatan yang terjadi di Kota Tarakan," katanya.
"Kami menggunakan istilah-istilah yang orang-orang beriman gaple, misalnya tangkap, dom, ceki. Kan itu istilah-istilah yang sesuai dengan fungsi-fungsi kami. Jadi ini lebih familiar terutama di masyarakat," ungkapnya.
Ronaldo berharap dengan ide serta terobosan Polres Tarakan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak bermain judi. Dia juga berharap hal ini dapat meningkatkan silaturahmi di semua kalangan.
Minut – Berlangsung selama 3 hari, Senin, 12 – Rabu 14 Agustus 2024, di Cafe MOD samping jalan dua arah Soekarno Kelurahan Sukur Kecamatan Airmadidi Kab. Minahasa Utara (Minut) lomba ketangkasan “Gaple Luntungan Cup” mendapat suport penuh dari ketua Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia (KORMI) Minut Vonny Adel Rumimpunu (VAR) yang juga sebagai anggota DPRD Minut utusan dari PDI Perjuangan.
Lomba ketangkasan lewat permainan “Gaple Luntungan Cup” digelar dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke- 79 , dimana lomba ketangkasan Gaple (jalan-jalan) menggunakan kartu Domino berlangsung seru sangat seru nyaris baku pukul, terlebih dalam memperebutkan juara 1 – 2 dan 3, namun dapat didamaikan oleh Panitia pelaksana, sehingga berbalik suasana dengan penuh canda tawa.
Ketua SORTI Minut William Luntungan yang hadir pada saat itu menuturkan, memang Gaple adalah salah satu olahraga rakyat dimana hampir semua tau bermain tapi juga beresiko tinggi namun menghibur.d
Sambil tertawa Will menuturkan, depe seni tu dalam permainan ini tu baku-baku gara, nda seru kalon nyanda baku gara.
Sementara itu, ketua panitia lomba ketangkasan “Gaple Luntungan Cup” Rivo Lumihi usai pelaksanaan kepada media ini mengatakan, lomba permainan Gaple salah satu permainan yang sangat disukai oleh masyarakat luas sejak dahulu, dan ini dimungkinkan pertama kali diadakan di Minut bahkan se- Sulut.
Rivo juga menuturkan, permainan Gaple ini masuk dalam induk olahraga (inorga) rekreasi dalam kategori ketangkasan pada lembaga KORMI, dan ini ada baiknya lomba ketangkasan Masyarakat luas khususnya Gaple, seyogyanya sering digelar, di daerah – daerah lainnya karena permainan Gaple ini masuk dalam inorga dalam naungan lembaga KORMI. (Uki)